Rasululllah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya balasan yang besar itu bersama sebuah musibah yang besar pula. Sesungguhnya Allah Yang Mahatinggi, jika Dia mencintai seorang hamba, maka dia akan mengujinya. Apabila ia sabar dalam menghadapi ujian itu, Allah akan memilihnya. Dan jika ia ridha dengan ujian itu (yakni menerima dengan ikhlas), maka Allah juga akan memilihnya.”
Mutiara Hikmah
kumpulan cerita penuh makna..........
Rabu, 27 Februari 2013
Menangis di Hari Raya
Sahl bin Abdullah Al-Tustari adalah seorang tokoh sufi dari Mesir. Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Sahl bin Abdullah Al-Tustari. Dia pernah berguru kepada Sufyan Al-Tsauri dan Dzun Nun Al-Mishri. Di samping itu, sejak usia belia, ia kerap mendapatkan amalan-amalan dari pamannya yang bernama Muhammad bin Sawwar. Setiap amalan yang ia dapatkan dari pamannya, selalu ia amalkan secara istiqomah. Sedang amalan-amalan itu sendiri selalu ditambah oleh pamannya. Menurut pengakuan Sahl, setiap ia mengamalkan sesuatu yang dianjurkan pamannya, ia selalu merasakan kemanisan dan kesejukan di dalam hatinya.
Selasa, 26 Februari 2013
Sa`ad bin Abi Waqqash, Lelaki Penghuni Surga
Aku adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah,`
Demikianlah Sa`ad bin Abi Waqqash mengenalkan dirinya. Ia adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah dari busurnya di jalan Allah.
Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin Abdi Manaf hidup di tengah-tengah Bani Zahrah yang merupakan paman Rasulullah SAW. Wuhaib adalah kakek Sa’ad dan paman Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah.
Demikianlah Sa`ad bin Abi Waqqash mengenalkan dirinya. Ia adalah orang ketiga yang memeluk Islam, dan orang pertama yang melepaskan anak panah dari busurnya di jalan Allah.
Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin Abdi Manaf hidup di tengah-tengah Bani Zahrah yang merupakan paman Rasulullah SAW. Wuhaib adalah kakek Sa’ad dan paman Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah.
Ja’far bin Abu Thalib, Si Burung Surga
Ja'far bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim masuk Islam sejak awal dan sempat mengikuti hijrah ke Habasyah. Ia malah sempat mendakwahkan Islam di daerah itu.
Dalam Perang Muktah, ia diserahi tugas menjadi pemegang bendera Islam. Setelah tangan kanannya terpotong dia memegang bendera dengan tangan kiri. Namun tangan kirinya juga terpotong, sehingga dia memegang bendera itu dengan dadanya. Akhirnya, ia mati syahid dengan tubuh penuh luka dan sayatan pedang.
Dalam Perang Muktah, ia diserahi tugas menjadi pemegang bendera Islam. Setelah tangan kanannya terpotong dia memegang bendera dengan tangan kiri. Namun tangan kirinya juga terpotong, sehingga dia memegang bendera itu dengan dadanya. Akhirnya, ia mati syahid dengan tubuh penuh luka dan sayatan pedang.
TELINGA YANG MENDENGAR
Hasan Al-Bashri adalah salah seorang tokoh sufi yang lahir di Madinah dan besar di Bashrah. Ia bersahabat dengan banyak sahabat Rasulullah Saw. Di antaranya adalah Zaid bin Tsabit, juru tulis Rasulullah Saw. Sebagai seorang generasi tabi’in, Hasan Al-Bashri termasuk salah seorang yang dijuluki sebagai wali terbesar pada masanya.
Suatu ketika Hasan Al-Bashri mengisahkan sebuah pengalamannya yang cukup unik. Pada suatu hari, kisahnya, ia sedang berjalan-jalan. Pada saat itu, ia melintasi sebuah kuburan. Awalnya, perjalanan itu biasa-biasa saja. Namun, ketika tatapannya mengarah ke sebuah kuburan, ia tertarik dengan sesuatu pamandangan yang luar biasa alias tidak wajar.
Suatu ketika Hasan Al-Bashri mengisahkan sebuah pengalamannya yang cukup unik. Pada suatu hari, kisahnya, ia sedang berjalan-jalan. Pada saat itu, ia melintasi sebuah kuburan. Awalnya, perjalanan itu biasa-biasa saja. Namun, ketika tatapannya mengarah ke sebuah kuburan, ia tertarik dengan sesuatu pamandangan yang luar biasa alias tidak wajar.
TANGISAN SEBATANG POHON
Sebagai seorang kekasih Allah, segala sesuatu yang ada pada diri Rasullullah Saw memiliki Barakah yang banyak. Tak heran ketika Rasullullah Saw berwudhu, orang-orang di sekitarnya mengambil air dari bekas wudhu beliau untuk diusapkan ke pada tubuhnya sendiri. Ada pula yang sekedar mengusap air itu ke wajah dan kepalanya. Hal itu disebabkan air tetesan wdhu dari Rasullullah Saw tersebut memiliki berkah yang banyak. Sebab, air itu menetes dari kekasih Allah, tubuh yang penuh berkah.
BUDAK YANG BERUNTUNG
Manshur bin Amar, salah seorang tokoh sufi dari tanah Arab, suatu ketika menyampaikan nasihat dalam sebuah forum pengajian. Tiba-tiba datanglah seprang peminta-minta ke forum itu. Tujuannya adalah untuk meminta uang dari mereka sejumlah empat dirham. Maka, Manshur bin Amar pun berkata kepada para hadirin yang mengikuti acara prngajian tersebut: “Barang siapa yang bersedia memenuhi permintaan orang lain, maka aku akan mendoakan baginya empat permohonan.”
Langganan:
Komentar (Atom)